Baru seminggu yang lalu Indonesia merayakan kemerdekaannya yang ke 61. Namun selalu saja beritanya disoroti dengan terpuruknya rasa kebanggaan dan kebangsaan Indonesia. Termasuk Polling di Kompas.com (status 25/8/06 jam 11.30 adalah 34 % Bangga dan 66 % Tidak dari 30.958 responden.). Di pojok kota Jakarta penjual bendera saat ini barangkali sedang menghitung hasil penjualannya, yg mungkin saja keuntungannya menurun sesuai dengan polling itu … ah aku tak tahu.
Di seberang pulau lain di kota Kualalumpur, saat ini sedang menyambut perayaan kemerdekaan Malaysia yang ke 49 tanggal 31 Agustus nanti. Persiapan sudah terlihat disana sini bahkan dibeberapa tempat penjualan pom bensin dibagikan gratis bendera, sebagai penghias mobil.
Bendera dibagi gratis ?
Iya …. “gratis” setelah membeli bensin (petrol) tentusaja. Tapi tidak perlu membeli dari kocek sendiri.
Tidak ada penjual bendera, tidak ada terlihat penjual tiang bendera di Kualalumpur ini, tidak seperti Jakarta ….
Nah rakyat yang mana yang masih memilki rasa kebangsaan, kebanggaan untuk “membeli” bendera sendiri ?
Ah, masak sih rasa bangga dan kebangsaan hanya ditunjukin dengan membeli bendera ?
Buat aku sih iya … oarang Indonesia memiliki rasa kebanggsaan lebih dari Malaysia … aku kampungan ya ? ….. mungkin anda berpikir lain, ya jelas ndak apa-apa berpikir lain … tapi itu lah demokrasi yg ada di Indonesia. Kita diberi hak untuk berpikir berbeda … walaupun sekedar soal kebanggaan yg diekspresikan dengan membeli bendera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar