Misteri Terbelahnya Bulan

“Sungguh telah dekat hari qiamat, dan bulan pun telah terbelah
(Q.S. Al-Qamar: 1)”

Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya: Apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah?
Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan di Univ. Cardif, Inggris bagian barat, dan para peserta yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur’an.

Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, “Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi “Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah” mengandung mukjizat secara ilmiah?

Maka saya menjawabnya: “Tidak, sebab kehebatan ilmiah dapat diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjangkaunya. Dan tentang terbelahnya bulan, maka itu adalah mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi-nabi sebelumnya. Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits-hadits Rasulullah SAW, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur’an dan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta’alaa benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu”.
Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah SAW membelah bulan. Kisah itu adalah di masa sebelum hijrah dari Mekah Al-Mukarramah ke Madinah.
Orang-orang musyrik berkata, “Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan mengolok-olok) ?”Rasulullah bertanya, “Apa yang kalian inginkan ?”Mereka menjawab: “Coba belahlah bulan …”

Maka Rasulullah SAW pun berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah SWT agar menolongnya. Maka Allah SWT memberitahu Muhammad SAW agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan, dan terbelahlah bulan itu dengan sebenar-benarnya.
Maka serta-merta orang-orang musyrik pun berujar, Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!”.
Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja “menyihir” orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada ditempat itu. Mereka lantas menunggu-nunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan. Orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, maka orang-orang musyrik pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?”
Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu kembali…!!!”.Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar).
Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: “Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, “Ini adalah sihir yang terus-menerus”, dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap …..” sampai akhir surat Al-Qamar.

Manusia Terbang

Manusia Terbang


Sepanjang sejarah, manusia sangat tertarik dengan terbang. Salah satu contohnya adalah mitos Yunani kuno tentang Icarus dan Daedalus melarikan diri dari labirin yang berada dipulau Crete dengan tangan bersayap.

Bahkan dalam dunia modern dimana orang biasa terbang menggunakan jet dan kapal luar angkasa, kita tak pernah menghilangkan mimpi kita untuk dapat terbang. Kemampuan terbang seorang manusia tidak terbatas hanya di mitologi saja. Hal itu terjadi dalam kehidupan manusia sejak jaman dulu kala, walaupun hanya berbentuk dongeng atau legenda yang kita dengar secara turun temurun. Di seluruh dunia, sejak jaman dahulu kala sampai sekarang, kita sering menemukan cerita tentang orang yang benar-benar dapat terbang. Cerita paling tua dan paling detail gambarannya datang dari tadisi Vedic kuno, dimana melayang-layang dan terbang merupakan salah satu keahlian yang dapat dikembangkan oleh para manusia.

Sementara itu di Eropa, levitation (terbang/mengambang) dimiliki oleh 200 orang suci, dan ini biasa disebut sebagai keajaiban dalam tradisi Katolik Romawi.

Salah satu contoh terbaik adalah St. Joseph dari Copertino, orang suci dari Italia di abad 17. Lebih dari seratus penerbangan (tanpa pesawat tentunya) tercatat secara resmi selama hidupnya. Sebagai gambaran , bagaikan suara yang merdu, dia akan terbang tinggi ke udara, mengitari langit-langit gereja dan melayang di udara, kadang-kadang selama lima belas menit, kadang-kadang selama dua jam, dan banyak orang yang menyaksikan hal itu. Saat ini St. Joseph dari Copertino adalah salah satu orang yang dapat terbang di udara.

Pada abad pertama, ahli filosofi Yunani, Saint Apollonius dari Tyana pergi ke India, disana dia melaporkan bahwa dia melihat para Brahmins (pendeta) “Mereka mengambang sampai hampir satu meter diatas tanah.” Sebagian besar para ahli sejarah mengatakan bahwa ceritanya itu murni sebuah fantasi. Tetapi Ernest Wood, seorang penulis Inggris yang menuliskan filosofi Ketimuran, melaporkan hal yang sama saat dia pergi ke India dan ini hanya beberapa dekade yang lalu. “Saya ingat pada suatu kesempatan ketika seorang yogi (ahli yoga) tua sedang melayang di udara dalam postur tubuh terlentang sekitar 1.8 meter di udara terbuka, sekitar setengah jam, sementara para pendatang dipersilahkan untuk melewatkan gagang pada jarak antara tanah dan orang tersebut…Mengambang atau menaikan tubuh dari atas tanah dan melayang beberapa kaki di udara diatas tempat duduk atau sofa adalah…suatu fakta yang secara universal sudah diterima di India.”

Apakah Yoga Terbang itu mungkin? Bagaimana seorang manusia dapat melayang atau terbang di udara menentang hukum gravitasi? Yoga Terbang atau yang biasa disebut yogic flying melihat semua potensi manusia dalam pandangan yang baru, memperluas pemikiran tentang apa yang dapat dicapai oleh seorang manusia, melihat dengan gaya baru tentang hubungan antara pikiran manusia dan alam semesta.

Dalam beberapa tahun terakhir, quantum fisika telah mengidentifikasikan bagian yang paling fundamental atau dasar dari rahasia alam, semua bagian dari hukum alam dimana semua hukum alam termasuk kekuatan gravitasi, dibahas. Hukum alam ini menjelaskan semua bentuk dan segala fenomena yang terjadi di alam semesta, termasuk pikiran dan tubuh manusia.

Pengertian tentang Vedic kuno yang dibawa oleh Maharishi telah membawa pencerahan dan lebih, dengan mengidentifikasikan bagian yang universal ini sebagai bagian dari kesadaran murni tak terbatas. Sejak kesadaran manusia memiliki dasar dan sumber dari hukum alam yang paling dasar ini adalah pikiran manusia dapat membuka pada semua level dari alam dan dari situlah semua dapat berfungsi. Dengan berfungsi dari level yang paling dasar, kita dapat memerintahkan secara total potensi alam pada diri kita. Kita dapat meraih pengetahuan untuk mengetahui semua hal, melakukan semua hal dan menyelesaikan semua hal. Semua tidak ada yang mustahil. Potensi kita tidak terbatas.

Teknik Meditasi Transcendental membuat kita membuka pikiran kita untuk tenang dan merasakan kesadaran murni, semua hukum alam, dalam kesadaran kita sendiri. Yogic Flying adalah sebagian kecil dari program tersebut, membiarkan pikiran kita untuk berpikir dan bereaksi pada hukum alam yang paling dasar tersebut.

Karena itu Yogic Flying tidak menentang hukum gravitasi atau hukum alam manapun. Hal itu memperbolehkan kita untuk mengakses dan menghidupkan potensi total dari hukum alam yang hidup dalam diri kita, membuka simpanan energi dan kecerdasan kita untuk segala kemungkinan dan menyelesaikan kegiatan hidup kita sehari-hari.

Diseluruh dunia, manusia yang dapat terbang secara bervariasi dikatakan telah berevolusi secara spiritual dalam kehidupan sosial mereka. Di Eropa mereka disebut saints; di India disebut yogis; di Asia tenggara disebut arahants; di Aborigin Australia disebut “clever men” atau doctors. Banyak orang diceritakan dalam fabel, dongeng, legenda atau mitos. Memberikan asumsi universal bahwa terbang itu sesuatu yang tidak mungkin, tetapi kita harus yakin dengan kemampuan manusia, apa saja menjadi mungkin

kesamaan Aneh Antara 2 ex Presiden Amerika

kesamaan Aneh Antara 2 ex Presiden Amerika


Abraham Lincoln masuk kongres tahun 1846.
John F. Kennedy masuk kongres tahun 1946.


Abraham Lincoln terpilih jadi presiden tahun 1860.
John F. Kennedy terpilih jadi presiden tahun 1960.

Keduanya sangat peduli hak-hak sipil.
Kedua istri mereka kehilangan anak saat di gedung putih.

Kedua presiden ditembak hari Jumat.
Kedua presiden ditembak di kepala.

Sekretaris Lincoln bernama Kennedy .
Sekretaris Kennedy bernama Lincoln .

Keduanya dibunuh oleh orang dari daerah selatan.
Keduanya digantikan oleh orang selatan yg bernama Johnson.

Andrew Johnson, yg menggantikan Lincoln , lahir tahun 1808.
Lyndon Johnson, yg menggantikan Kennedy, lahir tahun 1908.

John Wilkes Booth, yg membunuh Lincoln , lahir thn 1839.
Lee Harvey Oswald, yg membunuh Kennedy, lahir thn 1939.

Kedua pembunuh terkenal dengan tiga namanya.
Nama keduanya terdiri dari 15 huruf.

Lincoln ditembak di teater bernama ‘Ford.’
Kennedy tertembak di mobil ‘ Lincoln ‘ dibuat oleh ‘Ford.’

Lincoln tertembak di teater dan pembunuhnya bersembunyi di gudang.
Kennedy tertembak dari sebuah gudang dan pembunuhnya bersembunyi di teater.

Booth dan Oswald terbunuh sebelum diadili.

Seminggu sebelum Lincoln tertembak, dia berada di Monroe , Maryland
Seminggu sebelum Kennedy tertembak, dia bersama Marilyn Monroe.

7 Titik Masih Bermasalah, BKT Tetap Selesai Akhir Tahun Ini

7 Titik Masih Bermasalah, BKT Tetap Selesai Akhir Tahun Ini



Minggu, 22 November 2009 | 18:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu masalah tersisa dalam penyelesaian proyek Banjir Kanal Timur (BKT) adalah pembebasan tanah. Sampai saat ini masih ada 7 titik lahan yang belum dibebaskan yang masuk jalur BKT.

Demikian diungkap Kepala Balai Besar Ciliwung - Cisadane Pitoyo Subandrio saat mengunjungi proyek BKT bersama Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. "Yang paling rumit adalah masalah sosial, bukan tekniknya," katanya saat rombongan berhenti di Pintu Air Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur, Minggu (22/11).

dalam pembangunan Banjir Kanal Timur (BKT) yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengatasi permasalahan banjir di ibukota yang direncanakan akan selesai pada bulan November tahun ini, kembali mengalami kendala. Kericuhan terjadi terkait pembangunan proyek BKT. Dan warga menilai ganti rugi lahan seluas tujuh hektar belum diselesaikan masalah pembayarannya oleh pihak terkait. Sebagian warga histeris, bahkan pingsan dalam demo itu.

Strategi Pengembangan Teknologi untuk Penyediaan Bahan Bakar Nabati secara Mandiri dan Berkelanjutan

Strategi Pengembangan Teknologi untuk Penyediaan Bahan Bakar Nabati secara Mandiri dan Berkelanjutan

Bahan-Bahan Bakar Nabati (Biofuels)

  • Bahan-bahan bakar yang diperoleh/dibuat dari sumber daya nabati/hayati (biomassa) :

Cair : biodiesel, bioalkohol, bioavtur.

Gas : biogas, biometan, biohidrogen.

Padat : biobriket, arang.

  • Bahan-bahan bakar nabati (BBN) cair amat penting dan strategis dalam perekonomian, sehingga menjadi fokus perhatian kebanyakan pemerintah negara.

Yang akan dibahas presentasi ini.

  • Biogas sebenarnya juga sangat perlu dikembangkan & didayagunakan. Tetapi tak akan dibahas di sini.

2

Pengembangan BBN adalah keharusan

  • Hingga tahun 2035 sekalipun, sektor transportasi masih akan sangat tergantung pada bahan bakar cair. Silahkan unduh dan kaji laporan “On the Road in 2035” dari MIT (Massachusetts Institute of Technology, Juli 2008).
  • Tak ada bahan bakar cair terbarukan (yaitu, tak berakibat emisi CO2 gas rumah kaca) yang bisa disediakan dalam jangka pendek-menengah (sampai 2035?) selain BBN.
  • Urgensi bagi Indonesia : pengembangan BBN untuk meredam impor BBM.

Bangsa kita harus mengembangkan industri BBN yang tangguh dan berkelanjutan !.

3

Kriteria “Berkelanjutan”

Produksi dan pemanfaatan BBN harus :

  • Patuh pada semua hukum dan peraturan yang berlaku.
  • Direncanakan, dilaksanakan, dan dimutakhirkan melalui analisis kelaikan ekonomi serta melalui kajian dampak lingkungan dan sosial yang transparan.
  • Berkontribusi pada kemajuan ekonomi dan sosial dari komunitas/penduduk asli, pedesaan, dan setempat/lokal.
  • Tak melanggar hak-hak azasi manusia maupun hak-hak buruh, menyodorkan/menawarkan pekerjaan yang layak dan meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja.
  • Turut mewujudkan dan bahkan meningkatkan ketahanan pangan.
  • Beremisi gas rumah kaca sepanjang daur-hidup, jauh lebih kecil dari BBM.

4

  • Tak berdampak negatif pada keanekaragaman hayati, ekosistem dan nilai-nilai konservasi lainnya.
  • Memaksimalkan efisiensi produksi serta unjuk-kerja sosial dan lingkungan dan meminimalkan risiko perusakan pada lingkungan dan manusia.
  • Mengakui dan mematuhi hak-hak atas tanah dan hak-hak guna tanah.
  • Memelihara kualitas dan kuantitas sumber daya air tanah maupun permukaan serta mengakui hak-hak adat/ulayat atas air.
  • Memulihkan, memelihara dan bahkan meningkatkan kualitas/kesuburan tanah.
  • Meminimalkan pencemaran udara.

5

Sumber : Roundtable on Sustainable Biofuels, Principle and Criteria Version 0.6

Indonesia (dan Brazil) dikaruniai biodiversitas dan lahan potensial yang amat besar !.

  • Semestinya didayagunakan secara berkelanjutan untuk memperkuat keterjaminan pasokan energi dan neraca pembayaran negara, membuka banyak lapangan kerja, mengentaskan kemiskinan, dan melancarkan pertumbuhan ekonomi yang merata di seantero negeri, sambil juga berkontribusi pada peredaman emisi gas-gas rumah kaca.
  • Jika dikelola dengan baik, produksi bioenergi dapat saling mendukung dengan pengadaan pangan dan produk-produk berbasis nabati lainnya (karet, serat, bioplastik, dan bahan-bahan bioaktif untuk obat, pestisida, insektisida, dll).
  • Awal tahun 2006, terbit Perpres No. 5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional yang, antara lain, menetapkan target bauran energi primer (primary energy mix) tahun 2025.

6

SASARAN BAURAN ENERGI PRIMER TAHUN2025

Sesuai Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2006

7

Total : 5000 juta SBM

Total : 1000 juta SBM

Total : 3252 Juta SBM

Konsumsi BBN di dalam negeri ditargetkan berkembang dari nol pada tahun 2005 menjadi sekitar 167 juta SBM (22,3 juta kL [kiloLiter = m3]) pada tahun 2025.

  • Berbagai kebijakan dan regulasi tindak-lanjut, pada tingkat menteri dan direktur jenderal, kemudian diterbitkan pemerintah untuk mengasuh dan mengembangkan industri BBN; antara lain :

BBM dibolehkan mengandung s/d 10 %-volume BBN yang sesuai.

Pengaturan perizinan usaha dan tata-niaga BBN.

Pentahapan kewajiban pemakaian BBN di berbagai sektor perekonomian s/d tahun 2025.

  • Sekarang ………………….

8

Tonggak penting final (yang masih ditunggu) adalah kebijakan/regulasi harga.

  • Di negara-negara yang (sudah) tak mensubsidi harga BBM, dan malah menerapkan stimulus penghematan serta pajak lingkungan yang besar, pengurangan pajak-pajak BBN adalah kebijakan yang tepat untuk diambil.

  • Di negeri yang masih mensubsidi harga BBM ?.

Mensubsidi BBM tanpa juga memberi subsidi pada BBN (& energi terbarukan lain) adalah ibarat terus-terusan memberi beasiswa pada warganegara berumur > 50 tahun (yang hampir habis masa bakti) agar terus dapat bersaing di dunia kerja, tetapi tak memberi beasiswa apapun pada para mereka yang berusia <>

Falsafah bangsa yang keliru !.

Jika BBM disubsidi, maka seharusnya BBN disubsidi juga.

9

Pengembangan BBN dan “lompat-katak”

  • Melompat-katak (leapfrogging) dalam sektor energi : negara berkembang tidak ‘napak tilas’ perjalanan energi negara-negara maju, melainkan langsung menerapkan teknologi-teknologi yang lebih bersih.

Menghindari keterkuncian dalam (locked in) teknologi-teknologi dan infrastruktur-infrastruktur energi fosil (yang sekarang dialami negara-negara maju).

  • Selain berfungsi memperkuat keterjaminan pasokan energi negara (energy security), pengembangan industri BBN dapat menjadi bagian dari strategi lompat-katak pembangunan sektor energi Indonesia !.

10

Teknologi-teknologi untuk produksi BBN ?.

  • Tidak mungkin kita buat/kembangkan sendiri semuanya. Harus make some, buy some. Jika beberapa di antaranya bisa kita buat/kembangkan sendiri, sudah bagus !.
  • Mengingat kemampuan finansial bangsa dan industri peralatan domestik, untuk dikembangkan sendiri, kita hendaknya memilih teknologi yang :

Kondisi operasinya relatif ringan.

Skala minimum kekonomiannya relatif tak besar.

Memperluas basis sumber daya bahan mentah.

  • Paket teknologi yang utuh hanya bisa dikembangkan/di-wujudkan via kerjasama orkestral pakar-pakar berbagai disiplin IPTEK !.

11

Rute-rute dan metoda pemrosesan biomassa menjadi BBN

  • Teknologi-teknologi BBN generasi 1, yaitu yang memanfaatkan bahan berpati/bergula, minyak terpenik, dan minyak-lemak (kecuali teknologi hidrogenasi menjadi green diesel), berkondisi operasi relatif ringan dan berskala ekonomi minimum tak besar. Patut kita kembangkan/miliki sendiri.
  • Di antara teknologi-teknologi BBN (cair) generasi 2, yaitu yang berbahan mentah lignoselulosa (tandan kosong sawit, kulit batang sagu, jerami, bagas tebu, bagas sorgum manis, tongkol & batang jagung, kayu, dsb.),

Likuefaksi termokimia berkondisi operasi berat.

Pengilangan bio-oil tampaknya akan berskala ekonomi minimum besar (seperti kilang minyak bumi).

Pilihan terbaik untuk kita kembangkan adalah rute via gasifikasi dan sintesis Fischer-Tropsch.

13

Bisakah kita mencapai target pasokan BBN domestik dalam tahun 2025 ?.

  • 5 % dari bauran energi dalam tahun 2025 berarti 22,3 juta kL, terdiri dari :

16 juta kL biodiesel, dan

6,3 juta kL bioetanol (atau bioalkohol).

  • Berbagai perhitungan potensi menunjukkan bahwa Indonesia akan sangat bisa memenuhi target tersebut (bahkan jika dinaikkan sampai 10 % sekalipun) hanya dengan mengandalkan BBN generasi 1; apalagi jika produksi komersial BBN generasi 2 sudah dapat diterapkan.
  • Yang penting : apakah kita (bangsa ini) konsisten bekerja demi merealisasikan target jangka panjang tersebut !.

14

Tantang-tantangan litbang bioetanol generasi 1

  • Teknologi “merah-putih” yang terbukti mampu diterap-kan pada skala 10 ribu ton/tahun bioetanol kering.
  • Improvisasi teknologi klasik :

Mikroba atau biokatalis dan teknologi biokonversi yang lebih efektif dan kompetitif.

  • Sakarifikasi serat dalam bahan berpati untuk meningkatkan hasil.
  • Proses pemisahan dan/atau pengeringan yang lebih hemat energi.
  • Modifikasi fermentasi padat (pembuatan tapai, brem, peuyeum) agar produktif menghasilkan alkohol.
  • Metode uji mutu bioetanol kering yang dapat diterapkan oleh industri kecil-menengah.


15

16

Khusus sagu : pemanfaatan langsung empulur sagu sebagai bahan mentah pembuatan alkohol.

Skenario pemanfatan pohon sagu untuk industri BBN

Tantangan-tantangan litbang biodiesel generasi 1

  • Teknologi hidrogenasi (terutama : elektrokatalitik) untuk menghilangkan gugus-gugus tak jenuh ganda dari minyak nabati.
  • Teknologi “merah-putih” untuk produksi biodiesel yang terbukti mampu diterapkan pada skala 30 ribu ton/tahun.
  • Improvisasi teknologi :

katalis yang lebih efektif (apalagi jika mampu menangani sekaligus minyak & asam lemak bebas);

proses pemisahan yang lebih hemat-bahan.

  • Metode uji mutu biodiesel yang dapat diterapkan industri kecil menengah.
  • Khusus/urgent : Metode uji kestabilan oksidatif biodiesel yang sederhana tetapi komprehensif.



17

Perlunya litbang orkestral

  • Akan dicontohkan dengan litbang teknologi produksi bioetanol generasi 2.
  • Ada 2 skema pokok pola teknologi proses (dan aneka varian dari 2 skema ini).
  • Skema pokok 1 :

18

  • Skema pokok 2 :

19

  • Tahap-tahap pengolahan pada tiap skema tentunya harus bisa dirangkaikan secara harmonis, tiap 2 tahap yang tersambung harus klop/cocok satu sama lain !.
  • Mewujudkan teknologi bioalkohol generasi 2 “merah-putih” merupakan tantangan litbang terpadu yang melibatkan berbagai kelompok/pakar bidang ilmu dasar/terapan/teknik !. Skema teknologi proses mana yang akan diwujudkan harus dibahas dan disetujui bersama terlebih dahulu (sebelum kegiatan intensif riset masing-masing kelompok/pakar berlangsung).
  • Hal yang serupa berlaku untuk litbang teknologi biodiesel generasi 2 (kombinasi gasifikasi dan sintesis Fischer-Tropsch).

decision maker : Perilaku Organisasi sebagai disiplin Ilmu

Perilaku Organisasi sebagai disiplin Ilmu


A. Obyek Perilaku Organisasi

Individu yang menjadi anggota suatu organisasi: organizations

donot behave, individuals do.

The study of the structure , functioning and performance

of organizations and the behaviour of groups and individual

within them (Buchanan dan Huczynski, 2004).

W.Richarcd Scott (1990), serta David Buchanan dan Andrej

Huczinky (2004): perilaku individu yang menjadi pusat perhatian

dalam Perilaku Organisasi adalah perilaku kolaboratif untuk mencapai tujuan yang disepakati.


Perilaku Organisasi

sebagai disiplin Ilmu



1. Terukur: setiap konsep/teori mempunyai indikator yang dapat

diukur dan atau terikat dengan tempat (where), waktu (when).

2. Sistematis: menjelaskan keterkaitan antar satu fenomena

(what) dengan fenomena lainnya (why).

3. Mempunyai daya prediksi yang didasarkan pada observasi

saat ini untuk melihat masa yang akan datang.

4. Mempunyai daya generalisasi yakni berlaku pada konteks dan

situasi yang relatif berbeda-beda.

Materi-PTIK\OB-PTIK1-Revised

B. Karakteristik Perilaku Organisasi

sebagai ilmu pengetahuan


Lingkungan Organisasi Anggota Struktur Organisasi Pengambilan Keputusan

C. Dimensi Perilaku Organisasi

Organization

Effectiveness


C. Rincian dimensi perilaku organisasi

1. Struktur Organisasi

Definisi: Struktur organisasi adalah sistem mekanisme kerja suatu organisasi yang diwujudkan sebagai hubungan vertikal antar kesatuan dalam suatu organisasi.

Staffs

Middle

Managers

Manager

Stratifikasi

Sistem nilai

Pola hubungan

Peran/fungsi



Max Weber (1864 – 1920) dosen pada Universitas

Berlin, latar belakang pendidikan sosiologi dan hukum

Titik perhahatiannya adalah pada struktur kewenangan

Weber membedakan antara kewenangan (authority) dan kekuasaan (power).

* Kewenangan: perintah yang dilaksanakan oleh bawahan dari atasan, sebagai pengakuan terhadap posisi atasan yang sah.



* Kekuasaan: kemampuan seseorang untuk memaksakan kehendak kepada orang lain tanpa mempertimbangkan kemungkinan apakah orang tersebut menolak (resistance) atau tidak terhadap paksaan tersebut.




Tipologi Kewenangan

Karakteristik Pimpinan

Diperoleh dari kualitas individu, karena alasan supernatural.

Karakteristik Organisasi

* Keanggotaan didasarkan pada faktor sentimen;
* Anggota lebih disebut “pengikut”
* Keberlangsungan orga-nisasi tergantung kekuatan karisma pemimpin



1. Kewenangan Karismatik


Karakteristik Pimpinan

Diperoleh dari keturun-an atau warisan dari pimpinan sebelumnya

Karakteristik Organisasi

* Keanggotaan didasarkan pada faktor loyalitas;
* Anggota lebih disebut loyalis karena didasarkan pada hubungan patrimonial
* Kinerja organisasi tidak menjadi kriteria keber-langsungan organisasi, te-tapi pada ikatan kebersa-maan antar anggota



2. Kewenangan Tradisional



Rasional

Diperoleh dari fak-tor yang bersifat ra-sional seperti kom-petensi atau intelek-tualisme

2. Kewenangan Rasional

Karakteristik Organisasi

* Keanggotaan didasarkan pada kompetensi;
* Anggota lebih disebut staf
* Kinerja organisasi menjadi kriteria utama keberlang-sungan suatu organisasi



Henry Mintzberg, dosen manajemen pada Unviersitas McGill, Montreal, Canada

Titik pusat perhatian: tugas dan fungsi seorang manajer dan pada bentuk organisasi yang bagaimana.

Mintzberg membedakan empat jenis struktur organisasi:

* Simple structure
* Machine Bureaucracy
* Profesional Bureaucracy
* Divisionalized form
* Adhocracy


a. Simple structure

* Strategic apex yaitu keanggotaan yang terdiri dari kalangan elit (top management) pada suatu organisasi.



* Penggunaan teknologi yang minimal, dan didukung oleh staf dalam jumlah kecil.



* Pola hubungan kerja lebih sentralisitik, karena tidak menangani masalah-masalah operasional.



Contoh: organisasi holding company

b. Machine Bureaucracy

* Keanggotaan terdiri dari spesialis karena pengalaman



* Pembagian tugas (division of labour) didasarkan pada standardisasi



* Mekanisme kerja berdasarkan pada technostruc-ture yakni melalui pentahapan kerja yang jelas.



* Sifat pekerjaan bersifat repetitive, sehingga dapat menghambat kreativitas anggota.



Contoh: bagian perencanaan dan pengendali keuangan

c. Profesional Bureaucracy

* Keanggotaan organisasi adalah operating core yang terdiri dari para profesional yang mandiri dalam bidangnya.



* Kemandirian dan otonomi menjadi ciri utama dalam pelaksanaan pekerjaan.



* Suasana pekerjaan bersifat demokratis, tetapi sulit dalam mengelola, dan menentukan jurisdiksi pekerjaan



Contoh: Perguruan tinggi, badan litbang, kantor konsultan

d. Divisionalized form

* Merupakan proses balkanisasi dalam organisasi yakni pemisahan organisasi menjadi sub-organisasi yang berfungsi secara terpisah dan self-sufficient, tetapi menjalankan fungsi organisasi induk.



* Karakteristik keanggotaan dapat meliputi profesional atau middle skill staffs.



Contoh: Organisasi waralaba, Universitas cabang

d. Adhocracy

* Mekanisme kerja tidak terikat pada standarisasi, tetapi pada kreativitas staf;



* Keanggotaan dapat terdiri dari kalangan profesional atau orang berpengalaman



* Organisasi kurang mendapat pengakuan formal, tetapi kesuksesan didasarkan pada acceptabilitas produk oleh masyarakat atau kalangan profesi-onal



Contoh: Organisasi kesenian, Prudser Film, Badan litbang

Herbert A. Simon, satu-satunya non-ekonom yang memenangkan hadiah nobel bidang ekonomi tahun 1978.

Latar belakang pendidikan adalah politik, dan sampai dengan akhir tahun 80an menjadi dosen di Carnigie-Mellon University, Pittsburgh

2. Pengambilan Keputusan

Definisi: suatu proses untuk menentukan apa yang akan dan apa yang tidak akan dilakukan oleh suatu organisasi.

Titik pusat perhatian, bagaimana suatu keputusan dibuat dan bagaimana keputusan tersebut dibuat seefektif mungkin.

Bagi Simon, pengambilan keputusan sama artinya dengan manajemen, karena mengandung makna mengatur (regulating) dan mengarahkan (guiding) dalam memanfaatkan (utilizing) sumber yang efisien untuk mencapati tujuan seefektif mungkin,

Proses pengambilan keputusan bersifat rasional tapi secara terbatas (bounded-rationality) karena kompleksitas permasalahan. Oleh karena itu hasil dari keputusan adalah mencukupi (satisficing), bukan memuaskan (satisfying).

Dalam ungkapan James March:”even if decision-making process is intended to be rational, there are severe bound to its rationality. Decisions will be taken knowing much less than in principle could be known”

Tahapan dalam pengambilan keputusan

* Inteligence activity yaitu tahap mencari kejadian (occations) yang memerlukan suatu keputusan.



* Design activity yaitu tahap menemukan, mengembang-kan, dan menganalisis suatu tindakan yang akan diambil.



* Choice activity yaitu tahap untuk memilih satu dari beberapa tindakan yang akan diambil.



Tipe keputusan

* Programmed decision yaitu suatu keputusan yang bersifat repetitif untuk mengatasi occasions yang bersifat rutin.



* Nonprogrammed decision yaitu suatu keputusan yang ditujukan untuk mengatasi permasalah yang baru dan tidak terstruktur.



Programmed decision dan nonprogrammed decision tidak berbeda satu dengan lainnya (mutually exclusive) tetapi merupakan dimensi kontinum.

Charles Lindblom adalah dosen ilmu Politik dan Ekonomi di Yale University

Titik pusat perhatian, bagaimana suatu keputusan seharusnya dibuat dan bagaimana sesungguhnya suatu keputusan dibuat.

Suatu keputusan merupakan suatu proses yang terjadi pada suatu sistem administrasi negara dan sistem politik yang masuk dalam suatu organisasi. Oleh karena itu pe-ngambilan keputusan sama maknanya dengan penentuan kebijakan

Tahapan terjadinya keputusan

* Rational deductive ideal bahwa proses pengambilan keputusan dimulai dari identifikasi berbagai informasi (prodigious amount of information), dan melalui proses deduktif sampai pada suatu pilihan-pilihan yang terbatas, atau menurut ungkapan Lindblom:



“the strategy of disjointed incrementalism, a way of proceeding by successive limited comparison”

* Synoptic approach merupakan langkah untuk mengkombinasikan beberapa alternatif sehingga menjadi suatu keputusan “terba-ik”. Keputusan terbaik terjadi dari proses untuk menkoordina-sikan “ketidakmungkinan” menjadi suatu kemungkinan. Hal ini dilakukan melalui science of muddling through.



3. Lingkungan Organisasi

Definisi: merupakana faktor non-organisasi yang mem-pengaruhi sistem operasi atau mekanisme dalam suatu organisasi.

Tom Burns, dosen Sosiologi pada Edinburg University dan pensiun pada tahun 1981.

Titik pusat perhatian adalah bagaimana suatu organisasi mengadopsi suatu hal (baru) dalam internal dirinya.

Hal ini dilakukan melalui pengamatan pada bagaimana suatu perusahaan tradisional di Scotlandia mengadopsi perubahan teknologi.


Tipe organisasi berdasarkan pada lingkungan yang dihadapi oleh suatu organisasi

* Mechanistic organization suatu organisasi yang meng-hadapi lingkungan yang stabil sehingga tipe pekerjaan dalam organisasi tersebut dapat dilakukan spesialisasi secara cermat.



* Organism organization yang mengahadapi lingkungan yang tidak stabil sehingga menimbulkan permasalahan baru dan tidak dapat didistribusi kepada staf suatu organisasi dengan spesialisasi yang dimilikinya.



James D. Thomson (1920-1973) adalah mantan tentara pada perang dunia kedua, yang memperlajari Sosiologi dan kemudian melakukan penelitian bidang organisasi

Asumsi yang digunakan dalam memahami organisasi sebagai: “open systems, hence indeterminate and face uncertainty, but at the same time as subject to criteria of rationality and hence needing determinateness and centainty”.

Sebagai open system organisasi mengahadapi lingkungan yang serba berubah dengan menciptakan buffer yang dimaksudkan untuk melindungi technical core untuk memperoleh sumber daya dan membuat produk.


Tipe organisasi dalam upaya menanggulangi lingkungan yang tidak stabil

* Sequential interdependence merupakan sistem mekanisme kerja yang berurutan.



* Reciprocal interdependence merupakan sistem kerja dalam suatu organisasi yang saling melengkapi satu bagian dengan bagian yang lainnya.




4. Anggota

Faktor anggota dalam suatu organisasi menjadi obyek dan sekaligus subyek. Ketika anggota menjadi sasaran suatu rencana atau keputusan maka anggota menjadi obyek. Di lain pihak, ketika anggota memainkan peran untuk meningkatkan kinerja suatu organisasi maka anggota menjadi subyek.

Baik sebagai obyek maupun subyek, anggota merupakan raison de étre beradanya atau didirikannya suatu organisasi, karena pada dasarnya organisasi adalah “interdependent human being”


Elton Mayo 1880-1949 merupakan orang Australia yang menjadi dosen pada School of Bussines Administration, Havard University

Pusat perhatian Mayo adalah manusia dalam organisasi, sehingga dia dikenal sebagai pelopor human relation movement dan industrial sociology.

Secara lebih khusus Mayo memperhatikan kondisi kerja, rasa lelah (fatigue), faktor keamanan kerja, dan perpindahan.


Generalisasi hasil penelitiannya

Kepuasan kerja tergantung pada hubungan sosial yang bersifat informal dalam suatu organisasi. Peningkatan kinerja dapat dilakukan dengan meningkatkan feeling of importance pekerja.

Upaya ueningkatan kerja anggota sering bertentangan dengan norma organisasi, karena anggota suatu orga-nisasi memainkan peran berdasarkan pada logic of sentiment, di lain pihak organisasi melalukan penilaian kinerja anggota berdasarkan pada logic of cost and efficiency.


Rensis Likert (1920-1981) adalah Psikolog sosial yang mendirikan Lembaga Penelitian Sosial di Michigan University

Douglas McGregor (1906-1964) adalah dosen manjemen di Massachusetts Intitute of Technology.

“The average human being learns, under proper conditions, not only to accept but also to seek responsibility” Douglas McGregor

Pusat perhatian hubungan antar anggota organisasi dan bagaimana hubungan tersebut dapat mencapai tujuan organisasi

Tipe hubungan antar anggota

* Job centered: memusatkan perhatian pada bagai-mana staf terlibat pada siklus pekerjaan pada suatu organisasi. Ukuran keberhasilan adalah get the job done.



* Employee centered: memusatkan perhatian pada nilai kemanusiaan dalam suatu organisasi, dengan memberi perhatian pada aspek individualisme, yakni dengan memberikan bimbingan dan dorong-an agar staf dapat bekerja secara efisien.



Dalam prakteknya kedua tipe hubungan tidak dapat berlangsung secara eksklusif, kedua diberlakukan berdasarkan pada kondisi dan jenis pekerjaan.


Berdasarkan pada tipe hubungan tersebut, Likert dan McGregor mengembangan empat tipe manajemen

* The exploititive authoritative type: banyak menggunakan ancaman dan disiplin ketat, komunikasi cenderung dari atas ke bawah dan berupa perintah.



* The benevolent authoritative type menggunakan sistem reward, dan menenkankan pada sikap tunduk pada pimpimpinan, masukan dari bawahan ada tetapi terbatas, keputusan ada di tangan pim-pinan tertinggi, hanya keputusan rutin dapat didelegasikan



* The consultative type menggunakan reward sistem, dan kadang-kadang punishment, komunikasi berlangsung dua arah, masukan kepada pimpinan tertinggi terbatas pada sekelompok orang tertentu.



* The participative group type hubungan atasan dan bawahan secara psikologis dekat, sehingga komunikasi dua arah berlangsung intensif, terdapat kesepakatan tujuan organisasi yang akan dicapai.




Mengapa harus belajar Perilaku Organisasi?

* Seorang perwira mempunyai peran leadership atau managership yang harus membuat keputusan baik programmed atu nonprogram-med.



* Dalam menjalankan peran tersebut, seorang perwira tidak berada di luar ranah organisasi.



* Ketika menjalankan peranannya, seorang perwira perlu memahami karakteristik struktur organisasi dan pola hubungan antar anggota dan bagian dalam organisasi.



* Setiap keputusan yang diambil seorang perwira, mempunyai dampak terhadap organisasi maupun anggota organisasi.



* Ketika dampak tersebut menyangkut anggota organisasi, maka seorang perwira perlu untuk memahami dimensi interinsik dan eksterinsik anggota.



PENDUDUK & KETERBATASAN SUMBER DAYA


PENDUDUK & KETERBATASAN SUMBER DAYA


Populasi & Pertumbuhan Ekonomi
• Malthus & Dismal Science
• Menurut Malthus dalam bukunya “An Essay on The Principle Of Population (1798)”, mengatakan Penduduk ↑ mengikuti deret ukur, sementara sumber daya ↑ mengikuti deret hitung”
• Penduduk ↑ 2 x setiap 25 tahun
• Untuk mengatasi ledakan penduduk, caranya dengan wabah penyakit, kelaparan, dan perang (edisi pertama); dorongan moral seperti mencegah dan menunda pernikahan.
• Jika populasi bertambah terus, maka pertumbuhan ekonomi akan berhenti 100 tahun kemudian
Kritik Teori Malthus
• Para ahli demografi mengatakan Asumsi Malthus terlalu berlebihan.
• Malthus tidak pernah mengantisipasi kemajuan teknologi sejak revolusi Industri. Termsk di dalamnya revolusi hijau, yaitu penerapan teknologi maju di sektor pertanian.
• Sejak 1870, standar hidup dan upah riil meningkat secara signifikan.
• Perbandingan jumlah penduduk dan jumlah alat-alat pemuas kebutuhan, yang dikemukakan Malthus, bersifat hipotesis.
• Jumlah penduduk tidak selalu bertambah dengan seluruh kekuatan biologisnya, Program KB, menunda kelahiran dsb
Jumlah Penduduk dan Kemakmuran
• Sebagian besar penduduk ingin mengambil manfaat dari daerah yang ditempatinya, sedangkan sumber-sumber yang dikandungnya harus memenuhi kebutuhan penduduknya
• Pertanyaannya à Apakah kapasitas sumber daya yang dimiliki, mampu memberikan manfaat penduduk yang menghuninya?.
• Maximum Population : jumlah penduduk maksimum yang dapat dihidupi oleh suatu daerah tertentu, menurut tingkat hidup yang berlaku dan kebutuhan akan barang
• Hubungan antara jumlah penduduk dan luas dan dinyatakan dengan angka disebut “kapasitas penduduk”. Misal: 1000 orang per km2.
• Inovasi dan kemajuan teknologi à ↑kapasitas penduduk
• Optimum Population : Jml penddk yang paling ideal/diinginkan.
• Tingkat optimum tercapai bila output fisik per kapita tertinggi.
• Overpopulated (kelebihan jml penddk), contohnya India,Indonesia, Bangladesh,dll
• Underpopulated (kekurangan jml penddk), e.g. A.S, Negara2 Maju,Singapura, dll
• Tidak setiap optimum population à total output yang maksimum
• Cara menghilangkan Underpopulation
 Usaha-usaha menaikkan birth rate,e.g. pemberian hadiah bagi Keluarga Besar
 Mengundang emigran
Jumlah Penduduk
• Jumlah penduduk dipengaruhi oleh:
 Tingkat kelahiran/birth rate
 Tingkat kematian/death rate
 Migrasi / perpindahan penduduk